Thursday, March 29, 2012

Adian Husaini, Cendekiawan Muslim Masa Kini




Adian Husaini merupakan sosok Cendekiawan Muslim masa kini yang diperhitungkan banyak pihak, khususnya para pengikut orientalis di Indonesia. Sikap dan tulisannya yang kritis tentang isme-isme perusak Islam yang kerap diakronimkan Sipilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) membuat banyak tokohnya geram.


 Buku-buku A. Hasan, majalah Panji Mas dan Al Muslimun yang biasa dipesan oleh bapaknya, diam-diam dilahap Adian. Termasuk  buku-buku karya Hamka yang mengkritisi pemikiran Kemal Attaturk. Tak heran saat baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, SMP Negeri I Bojonegoro, Adian sudah berani mengkritik pelajaran sejarah yang mengatakan Kemal Attaturk sebagai bapak bangsa Turki.


Tahun 1981 Adian melanjutkan pendidikannya di Pesantren Tradisional NU, tepatnya Ponpes Ar- Rasyid, Kendal, Bojonegoro. Di sini ia tekun mempelajari Islam dengan sering membaca buku-buku ke-Islaman, terutama karya-karya Hamka. Menurut Adian, selain  isinya yang tegas, gaya bahasanya pun enak dibaca.


Selesai mondok, 1984, Adian Husaini melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran  Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Di kampus ini,  ia banyak mengaji dan mengajar. Pada era tersebut, aktifitas dakwah Islam sangat dibatasi oleh rezim berkuasa. Karenanya, dosen mata kuliah 'Islamic Worldview' dan Kristologi di Fakultas Pasca Sarjana- Progam Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia ini lebih memfokuskan dakwah dia di wilayah kampus, tanpa meninggalkan pemikirannya yang kritis tentang bahaya sekularisme.


Di kampus ini pula Adian mulai bersinggungan dengan tokoh-tokoh Nasional semisal: Muhammad Natsir, Hartono Mardjono, Khalil Badawi, Hussein Umar dan tokoh-tokoh lainnya, terutama tokoh politik dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Masyumi.


Muhammad Natsir merupakan salah satu tokoh yang dikagumi oleh Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) ini. Adian mengenal M. Natsir lewat karyanya, Fiqh Dakwah, dan beberapa rekan perjuangan Pahlawan Nasional ini di Masyumi. Tulisan-tulisan M. Natsir menurut Adian mengandung visi dan misi yang membela Islam. Di dalam karyanya bisa ditemukan semangat dan kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi serbuan paham sekularisme Barat.

1989 Adian Husaini menyelesaikan S1-nya di Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Untuk lebih mendalami Islam, Pondok Pesantren Ulil Albab Bogor dan Lembaga Pendidikan Bahasa Arab LIPIA ia pilih. Sedang gelar Master, Adian dapatkan di program Hubungan Internasional Universitas Jayabaya dengan tesis berjudul  ”Pragmatisme Politik Luar Negeri Israel”.


Saat ini, Adian merupakan salah satu kandidat Doktor bidang pemikiran dan peradaban Islam di Institute of Islamic Thought and Civilization-International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM).


Dunia jurnalistik yang sempat digeluti mulai tahun 1990 hingga 1997 di Harian Berita Buana dan H.U. Republika, membuat Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini produktif membuat karya tulis, khususnya mengenai paham “Sipilis”.


Tercatat hingga awal tahun 2009, 27 buah buku dan ratusan artikelnya tersebar di berbagai media massa.
(M. Yasin/Alhikmah)***



BIODATA
-------------------------------------------------------------------------
Nama    : Adian Husaini, M.A.
Tempat/Tgl lahir : Bojonegoro/17 Desember 1965
Alamat    : TK Islam at-Taqwa, Komplek Timah Blok CC V No. 100, Kelapa Dua,

Pendidikan
S-3 : Kandidat Doktor bidang pemikiran dan peradaban Islam di International Institute of Islamic Thought and Civilization-- Internasional Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM),  dengan disertasi berjudul “Exclusivism and Evangelism in the Second Vatican Council”. (Status: Menunggu jadwal Ujian Disertasi)
S2  : Lulus program master dalam bidang Hubungan International\Universitas Jayabaya (Tesis: Pragmatisme Politik Luar Negeri Israel), tahun 2001, dengan predikat cum laude.
S-1  : Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, 1989.
   
Aktifitas saat ini
1.  Dosen mata kuliah 'Islamic Worldview' dan Kristologi di Fakultas Pasca Sarjana- Progam Studi Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor dan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ketua Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia
3. Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majlis Ulama Indonesia Pusat.
4. Pengurus Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS).
6. Pengisi tetap acara “Catatan Akhir Pekan Adian Husaini” di RADIO DAKTA 107 FM Jakarta dan www.hidayatullah.com




Sumber: http://www.alhikmahonline.com/content/view/18/24/

No comments:

Post a Comment

Muda = Prestasi
Generasi Berprestasi Cendekiawan Muslim Masa Kini